[Review Anime – Dragon Ball Z : Ressurrection Of F]

DBZF

Ah… Dragon Ball… Siapa yang tidak kenal judul anime yang sempat jadi favorit anak-anak di awal tahun 2000-an dan tayang setiap minggu pagi di salah satu stasiun televisi swasta.

Saya suka main gamenya dulu di PS1, lumayan hafal juga sama karakter-karakternya… Tapi cuma satu… Saya belum pernah nonton serinya.

Singkat cerita, sore ini saya diajak salah satu teman buat nonton, lotta thanks to him ini pertama kalinya saya nonton Dragon Ball secara serius. Biasanya paling cuma selewat doang, atau nikmatin ending song versi Bahasanya. Pantes selama ini hidup saya berasa kurang afdol.

Ketika Bumi sudah berada dalam suasana damai, pasukan Frieza yang tersisa, Sorbet dan Tagoma datang ke Bumi dan mengumpulkan ketujuh bola naga untung meminta Shen Long mengabulkan permintaan mereka, membangkitkan kembali Frieza yang kemudian menuntut balas dendam kepada para Saiyans atas kekalahannya dulu.

Oh, ngomong-ngomong teater yang saya datangi tadi sore sepi penonton loh. ini ga penting ya.


pahlawan airhead + tsuntsun

Kebangkitan Frieza dan fakta bahwa berita tersebut sudah menyebar ke para tokoh utama, tapi suasana di Bumi kepalang santai. Seperti contoh, ketika sang penjahat maha dahsyat tinggal 1 jam lagi menuju Bumi, nona Bulma masih sempat-sempatnya bikin Strawberry Sundae sasuga kolega Saiyans…

Awal cerita yang termasuk ringan untuk inti cerita seekstrim ini. Sebagai penonton baru untungnya, DBZ Movie ke-15 bisa membawa cerita yang bisa cukup mudah dimengerti oleh orang awam kaya saya, tidak lupa beberapa adegan komedi oldschool yang pretty enjoyable.


Sekali lagi. Saya penonton baru DB.

And what surprise me the most is… Kalau kamu ngga puas nonton Naruto yang kreatornya cuma tega sampe ngancurin desa atau bulan doang, tonton film ini. Akira Toriyama dengan imajinasi super luar biasanya bahkan tega meremehkan planet bumi yang bahkan bisa ancur sekali sentuh di tangan Frieza.

Ditambah dengan efek 3D motion di tengah-tengah yang sempat tricking my eyes karena, biasanya dalam suatu anime kalau dimasukin unsur 3D, pasti bakal keliatan perbedaan komposisi warna yang ngga seintens gambar 2D. Oh no, they didn’t do that. Graphicnya kalau boleh saya bilang malah semakin bagus di pertengahan menuju akhir. Dengan efek berapi-api apalah itu namanya… i accidentally dropped my jaw a bit.

Ya, this is what you called epic battle


Apa yang agak di sayangkan dari film ini adalah, seolah-olah film ini memang dikhususkan untuk memberi Frieza kesempatan untuk balas dendam ke Goku (minus Goten karena Goten yang dewasa sudah kembali ke masa depan).

Tidak ada gerombolan Krillin, Gohan, Piccolo dan lainnya ikut andil dalam pertarungan melawan Frieza (cuma sama antek-anteknya), tidak ada plot-twist tiba-tiba Goten di masa depan balik lagi untuk ikut bertempur, bahkan Vegeta yang ikut nongkrong di poster film utama pun cuma kebagian bertarung dikit.

Untuk masalah musik, saya langsung naksir backsong F waktu Frieza lagi di bangkitin, plus ending song yang saya lupa judulnya pokoknya yang dibawain Momoiro Clover Z. Saya suka dua-duanya! Kecuali untuk urusan BGM… saya kurang ngerti musik sih… yang jelas kurang ‘wah’ aja.


Verdict!

ini film worth to watch ga sih?

DBZ Ressurrection of F is surprisingly enjoyable movie! Kalau kalian mulai lelah dengan film action yang bertema dark dan penuh gore, cobalah nonton penghancuran bumi super santai dengan bumbu epic fight scene di film ini. Buat penggemar DBZ yang begitu udah normal kali ya, berasa norak sendiri gua.

Oh ya, DBZ ini tayang di bioskop XXI, Cineplex dan apapun itu namanya. Pokoknya XXI. Jarang-jarang kan kartun Jepang nongol disana!


P. s. He got me. Duh! ♥

Nasi ganteng. Writer lemah sama yang berkacamata mas.

5 thoughts on “[Review Anime – Dragon Ball Z : Ressurrection Of F]

Leave a comment